safety manajemen

Peran penting Safety Talk di lingkungan kerja

Image
     Siapapun bisa mengalami kecelakaan dimanapun berada, apalagi jika sedang beraktivitas atau berada dekat dengan orang yang sedang bekerja.Setiap kecelakaan kerja pasti merugikan pekerja atau perusahaan.Perusahaan selalu berupaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh berbagai faktor,serta tindakan untuk mencegah kecelakaan industri guna menghindari kerusakan pada mesin dan manusia.Salah satu dari berbagai inisiatif perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja adalah dengan memperkenalkan program wawancara keselamatan kepada seluruh karyawan tanpa kecuali.Diskusi keselamatan atau yang biasa di sebut safety talk merupakan sarana untuk menghindari bahaya di tempat kerja, dan memungkinkan kita berdiskusi (secara teoritis) berbagai permasalahan pekerjaan, menerapkan hasilnya di lapangan/pekerjaan, dan juga praktik.hal tersebut juga dapat menambah pengetahuan kita sebagai seorang pekerja. Tujuan Melaksanakan Safety Talk di Lingkungan Kerja Sebagai Berikut: Men

3 faktor Perilaku kerja yang salah di tempat kerja

   The Human Factors Analysis and Classification kesalahan manusia yang ketidakmampuan melakukan sesuatu hal di luar dari batas kemampuan nya,sehingga banyak kesengajaan yang melalaikan sebuah aturan hingga terjadinya sebuah kecelakaan kerja.Mengatasi kesalahan perilaku kerja merupakan sesuatu yang perlu di kaji secara objektif,karena hal tersebut memerlukan kajian resiko dasar dari perilaku kerja seseorang yang tentu melibatkan pengembangan dan menerapkan aturan baku dengan cara Perusahaan wajib mengadakan sosialisasi dalam hal keterampilan,perbaikan sistem kerja,menjalin komunikasi dan mengadakan Hse Mandatory bagi perusahaan yang mengedepankan sistem manajemen k3.Jika di lihat dari banyak kejadian resiko dan bahaya kecelakaan kerja itu sendiri sering kita jumpai meruapkan kesalahan dan kelalalian dari bentuk unsafe action dari pekerja tersebut

berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi HUMAN ERROR di tempat kerja:

  1. Stress : Mental dan psikologis adalah salah satu komponen yang kompleks dalam diri seorang pekerja yang dapat memiliki potensi kecelakaan kerja,bentuk stress tersebut dapat di pengaruhi oleh masalah pribadi,under pressure dari atasan,maupun sistem manajemen kerja yang tidak tertata secara optimal di lingkungan kerja itu sendiri.
  2. Menganggap sepele pekerjaan : Hamapir 60% accident di lokasi kerja juga di pengaruhi oleh praktisi pekerjaan itu di anggap mudah dan terbiasa di lakukan oleh seorang pekerja sehingga penerapan akan Kajian resiko akhir di tempat kerja itu tidak di lakukan secara optimal.
  3. Alat pelindung diri : APD adalah tombak utama Perusahaan dalam memerangi siklus resiko dan bahaya di tempat kerja,namun juga sebaliknya APD tersebut juga salah satu musuh kecil seorang pekerja yang tidak peduli akan penggunaan alat pelindung diri yang di kenakan dengan baik oleh seorang pekerja,dengan alasan penggunaan yang risih dan kurang nyaman untuk di gunakan,dengan pemikiran tersebut banyak pekerja yang melakukan pekerjaan sembrono dan asal - asalan sehingga dapat mempengaruhi tingkat kecelakaan di tempat kerja secara berkala. 
work
insiden di tempat kerja

    Namun faktor-faktor yang di atas yang dapat menyebabkan suatu kecelakaan kerja dapat di perbaiki dengan berbagai metode seperti yang di jelaskan di paragraf pertama memberikan pelatihan dan seminar terkait mindset pekerja dalam mengidentifikasi bahaya dan resiko di tempat kerja.begitupun sebaliknya perilaku kerja yang baik juga mampu meningkatkan kualitas pekerjaan sesuai dengan sistem k3 yang prosedurnya di jalankan dengan profesionalisme untuk menjaga dan menghasilkan kepuasan dan tingat produktivitas kerja secara optimal demi menghasilkan lingkungan kerja yang bermanfaat bagi semua kalangan yang terlibat.

5 Membangun Sistem Kerja yang Aman
  1. Job Risk Aseestment : Semua kalangan yang terlibat wajib memastikan metode penilaian resiko kerja sebelum memulai pekerjaan,salah satunya adalah melakukan survei perencanaan keselamatan seperti melengkapi dokumen kerja yaitu permit to work dan menyediakan fasilitas tools dan equipment yang tervalidasi.
  2. Body sistem : Tidak mengambil jalan pintas dan memulai pekerjaan dengan penerapan sistem man-to-man
  3. Housekeeping : Menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan di tempat kerja guna untuk menghindari pencemaran serta kecelakaan kerja yang di akibatkan kondisi lingkungan yang buruk.
  4. Audit : Pemeriksaan secara berkala juga wajib untuk di lakukan baik secara langsung maupun secara dokumen kegiatan tersebut bertujuan agar sistem keselamatan kerja dapat teridentifikasi secara keseluruhan.
  5. Team work : menjaga kordinasi dan komunikasi di setiap entitas dan berbagi pengetahuan ke setiap anggota yang terlibat.
    Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut secara konsisten maka asset perusahaan yang di bangun dan di pertahankan dapat menghasilkan kesejahteraan karyawan bagi kelangsungan dan produktivitas perusahaan.

Comments

Popular posts from this blog

6 Peran penting tujuan k3

Mengenal seorang Safetyman di lingkungan kerja

HAND FINGER INJURY FREE